Selasa, 18 Juli 2017

Jika Media Sosial Tak Ada

Beberapa hari lalu ramai teman membicarakan tentang rencana penghapusan media sosial. Hmmm..bagi saya hal ini cukup mengkhawatirkan.

Memang, duluuu tak ada media sosial pun tak mengapa. Dunia juga tak berhenti tanpa Facebook, Twitter, dan teman-temannya. Hidup pun terus berjalan tanpanya. Namun saya tetap khawatir.

Bukan karena takut nggak eksis, bukaaan. Selama ini saya juga jarang update status kok. Saya menggunakan media sosial sebagai sarana belajar. Sebagai Ibu Rumah Tangga beranak dua, saya sangat terbantu dengan media sosial yang ada. Misalnya saya memanfaatkan Facebook untuk ikut bergabung dengan group parenting. Dari sana saya bisa belajar tentang pengasuhan anak dari para orangtua hebat yang telah berpengalaman.

Atau saya juga bisa mengembangkan hobi dengan ikut komunitas menulis. Selain mendapat ilmu yang bermanfaat, saya juga banyak mendapat teman yang memberikan tambahan semangat untuk terus belajar. Hal-hal seperti ini akan lebih susah saya dapatkan secara offline. Diantara tugas mengurus rumah tangga dan keseruan membersamai anak-anak, saya belum punya waktu yang pas untuk ikut pelatihan offline.

Beberapa kali mendapat informasi tentang workshop kepenulisan secara langsung, namun belum rejeki bisa ikut menghadiri. Selain jarak, keadaan juga belum memungkinkan jika harus meninggalkan anak-anak. Kalau online kan bisa tetap ikut belajar, sambil menunggu anak tidur, dan menanti mesin cuci selesai melaksanakan tugasnya :-)

Jadii..jika harus dihapus, mungkin saya harus mencari cara lain untuk belajar, selain membaca. Adakah saran?

#TulisanSyawal
#MenjagaSemangat

Tidak ada komentar:

Posting Komentar